Literasi
Menyediakan akses pengetahuan melalui perpustakaan, koleksi buku, e-book,
Diskusi
Menyelenggarakan forum, bedah buku, dan ruang dialog terbuka
Kolaborasi
Menghubungkan individu dan komunitas untuk berjejaring, menciptakan ide,
VISI & MISI
“Menjadi pusat literasi dan pemikiran transformatif yang berdampak pada kemajuan masyarakat.”
Kolabosri
absc
Misi 2
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Misi 3
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Item #4


RBC Institute A. Malik Fadjar
Bermula dari cita-cita mulia Abdul Malik Fadjar yang ingin membangun perpustakaan agar bisa bermanfaat bagi banyak orang, Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute Abdul Malik Fadjar hadir untuk menghidupkan budaya literasi dan pemikiran sosial keagamaan yang progresif.
Keberadaan RBC memang tidak bisa lepas dari profil Abdul Malik Fadjar. Ia merupakan salah satu tokoh bangsa yang berkontribusi besar pada dunia pendidikan. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dua periode ini (2005-2010 dan 2010-2015) hampir seluruh hidupnya didedikasikan untuk mencerdaskan anak bangsa dengan menjadi guru dan dosen. Selama puluhan tahun menjadi guru, Malik Fadjar bukan sekedar menjadi seorang pendidik, namun juga berperan besar dalam pengembangan sekolah maupun perguruan tinggi Muhammadiyah hingga perpustakaan-perpustakaan desa.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang berperan penting dalam reformasi dan modernisasi pendidikan termasuk pendidikan Islam melalui integrasi pendidikan sains dan agama. Kepakarannya di dunia pendidikan semakin terbukti dengan gelar Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel yang diraihnya pada tahun 1995. Pada tahun 2001, Malik Fadjar juga mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang Pendidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Melihat besarnya kontribusi Malik Fadjar di dunia pendidikan, tak heran jika ia begitu getol untuk membangun RBC. Berdiri sejak 30 November 2005, RBC memang dimaksudkan untuk menghidupkan dan merawat budaya literasi maupun pemikiran sosial keagamaan yang progresif. Sejak berdiri hingga kini Malik Fadjar telah tiada, RBC yang kemudian berkembang menjadi RBC Institute Abdul Malik Fadjar konsisten berjalan bahkan melahirkan berbagai inovasi baru.

Abdul Malik Fadjar
Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute Abdul Malik Fadjar mulanya merupakan rumah peninggalan Abdul Malik Fadjar. Tokoh ini memiliki keinginan besar untuk membangun sebuah perpustakaan yang bisa bermanfaat bagi banyak orang, sehingga sebagian besar koleksi yang ada di perpustakaan tersebut berasal dari koleksi pribadinya.
Malik Fadjar memimpikan RBC menjadi center of excellence (pusat berpikir) bagi anak-anak muda, tempat lahirnya kader-kader baru yang memiliki wawasan luas, bacaan yang bermutu, dan mampu berkiprah untuk bangsa. Untuk itu, ruang diskusi menjadi salah satu fasilitas wajib yang disediakan di RBC.
Saat ini, bangunan RBC yang terdiri atas dua lantai memiliki tiga ruangan utama. Lantai pertama digunakan sebagai ruang diskusi dan kafe, sementara lantai kedua difungsikan sebagai ruang perpustakaan. Kehadiran kafe di RBC pun bukan tanpa alasan. Kafe ini dibangun karena Malik Fadjar memiliki kebiasaan gemar ngopi dan berdiskusi bersama anak-anak muda. Baginya, ngopi bukan sekadar aktivitas santai, melainkan juga sarana bertukar pikiran, memperluas wawasan, serta membangun ruang-ruang dialog kreatif bagi generasi muda.
Sebagai sebuah institut, RBC mulai resmi berdiri secara utuh pada tahun 2020. Sebelumnya, kegiatan di RBC sudah berjalan, namun hanya dibuka pada hari-hari tertentu. Dengan menjadi sebuah institut, RBC kemudian membentuk struktur organisasi yang lebih sistematis, termasuk memilih Direktur Eksekutif, serta menjalin hubungan kerja sama operasional dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sejak saat itu, RBC Malik Fadjar beroperasi setiap hari dan semakin aktif mengembangkan berbagai program.
Kini, RBC Malik Fadjar memiliki beragam kegiatan, antara lain diskusi bulanan, riset dan publikasi, penerbitan buku, program Mobil Terbang, serta berbagai kerja sama dengan banyak instansi dan komunitas. Semua upaya tersebut dijalankan untuk mewujudkan cita-cita besar Abdul Malik Fadjar: membangun ruang intelektual yang hidup dan berdaya untuk kemajuan bangsa.
Tim RBC Institute
Inovasi Mobil Bakti Terhadap Bangsa
Pada awalnya, terdapat dua mobil yang digunakan, yaitu Mobil Kampus Membaca (Kaca) dan Mobil Terbang. Namun, seiring waktu, penggunaan Mobil Kaca dihentikan karena bentuknya yang terlalu besar sehingga kurang fleksibel untuk memasuki lingkungan sekolah. Mobil Terbang yang berukuran lebih kecil dinilai lebih sesuai dan memungkinkan untuk berkeliling ke sekolah-sekolah.
Program perpustakaan keliling ini rutin diadakan setiap hari Kamis. Biasanya, jadwal kunjungan ke sekolah-sekolah telah ditentukan sebelumnya, meskipun tidak jarang ada sekolah yang secara khusus meminta kunjungan Mobil Terbang. Melalui inovasi ini, antusiasme anak-anak untuk membaca semakin meningkat. Meskipun pada awalnya ketertarikan mereka mungkin hanya pada gambar-gambar yang ada di dalam buku, namun kehadiran Mobil Terbang menjadi pintu awal bagi mereka untuk mengenal buku sejak dini. Tak jarang pula anak-anak menunjukkan antusiasme dengan bertanya tentang isi buku yang mereka baca.
Selain membaca, murid-murid sekolah dasar juga disuguhkan berbagai kegiatan interaktif sebagai bagian dari ruang belajar mereka. Kegiatan tersebut antara lain bermain tebak-tebakan Bahasa Inggris, eksperimen sains, character building, dan sebagainya. Ruang belajar yang dikemas dengan konsep fun learning ini diharapkan mampu meningkatkan curiosity atau rasa ingin tahu anak-anak terhadap ilmu pengetahuan.
